Kedudukan seorang istri di dalam agama Islam pun memang sangat istimewa. Pekerjaan seorang istri yang melayani suami dan keluarga siang malam merupakan ibadah yang sangat besar pahalanya.
Tapi meskipun istimewa, ada kalanya bagi sebagian istri ada yang lupa diri. Melakukan beberapa hal yang semestinya dijauhi dan melanggar aturan agama sehingga menjadikannya istri yang durhaka.
Bagi seorang anak, surga berada di telapak kaki ibu. Tapi bagi seorang istri, ridha Allah itu terletak pada keridhaan suami.
Surga dan nerakanya seorang istri terletak pada keridhaan suaminya. Dalam hadits pun ada yang menerangkan bahwa mayoritas penghuni neraka adalah kaum perempuan.
Mungkin salah satu penyebabnya adalah kedurhakaan seorang istri pada suaminya.
Jika seorang istri telah durhaka pada suami, maka segala amal ibadah yang dilakukan tak ada gunanya selama suami masih dalam keadaan marah. Karena Allah tidak akan menerima amal ibadahnya selama suami belum ridha dan memaafkan.
Untuk itu kepada para istri untuk lebih berhati-hatilah terhadap kemurkaan atau kemarahan dari suaminya. Segeralah minta maaf dan bujuk suami supaya meredam rasa marahnya. Itulah ciri sosok wanita shalehah.
Dan berikut adalah beberapa ciri wanita yang durhaka pada suaminya.
Tidak Taat Pada Suami
Kewajiban seorang istri adalah patuh dan taat kepada suaminya selama berada dalam kebenaran.
Jika seorang istri sudah membangkang, melawan, melanggar dan tidak patuh lagi kepada perintah suami, maka dia mendapat murka dari Allah karena kedurhakaan pada suami.
Cemburu Yang Berlebihan
Cemburu merupakan hal yang wajar dalam suatu hubungan cinta dan rumah tangga. Tapi akan menjadi tidak wajar jika cemburu yang terlalu berlebihan dari seorang istri yang tidak didasari dengan fakta.
Cemburu buta mengakibatkan tidak adanya rasa percaya dan selalu dihantui rasa curiga berlebihan kepada suami.
Hal ini bisa menyakiti perasaan suami dan merusak hubungan rumah tangga.
Kurang Berterima Kasih Terhadap Pemberian Suami
Besar kecilnya pemberian suami sudah semestinya disyukuri karena dia telah berusaha keras untuk menghidupi keluarga.
Jika hanya menuruti hawa nafsu dan keinginan saja, maka apapun akan terasa kurang meskipun pemberian suami puluhan juta sekalipun.
Tidak berterima kasih atas pemberian suami dan selalu menuntut sesuatu diluar kemampuan suami sama saja tidak bersyukur atas rezeki yang diberikan Allah.
Tidak Menyukai Keluarga Suami
Cinta dan sayang serta bersedia menikahi suami berarti harus bersedia mencintai keluarganya juga.
Karena inti dari pernikahan adalah menyatukan dua keluarga yang berbeda.
Jika seorang istri tidak menyukai keluarga suami, apalagi orang tua suami serta menghalang-halangi bertemu dan melarang suami memberikan sesuatu pada orang tuanya, itu sama saja telah mendurhakai suami dan mertua.
Ini merupakan dosa yang sangat besar. Dan semestinya yang harus diingat adalah bahwa seorang istri pun kelak akan punya anak dan suatu saat nanti akan memiliki menantu.
Jika seorang menantu berkelakuan seperti itu, pasti akan terasa sangat sakit hati.
Tidak Menjaga Penampilan
Sesuatu hal yang terbalik yang banyak dilakukan oleh seorang istri adalah masalah penampilan.
Agama menyuruh seorang istri untuk berdandan, berhias dan tampil cantik di rumah untuk suaminya. Sedangkan saat keluar sesederhana mungkin untuk menghindari pandangan lelaki lain.
Faktanya rata-rata para istri berdandan cantik dan wangi saat akan keluar rumah.
Sedangkan saat di rumah, di depan suaminya dia tak memperdulikan penampilan, memakai pakaian seadanya, rambut tidak rapi dan bau dapur.
Yang berhak menikmati keindahan dan kecantikan seorang istri adalah suaminya, bukan orang lain.
Makanya tak heran jika para suami jarang betah di rumah, mungkin salah satu alasannya masalah ini.
Sibuk Diluar Rumah
Di zaman sekarang ini banyak sekali wanita karir. Dimana jika sudah menjadi seorang istri masih banyak yang tetap bekerja demi membantu perekonomian keluarga.
Hal ini sah-sah saja selama ada izin dan ridha dari suami. Tapi jika terlalu sibuk di luar rumah dan melupakan tanggung jawab dan meninggalkan tugas sebagai seorang istri, serta ada rasa kekecewaan dalam hati suami maka ini termasuk durhaka terhadap suami.
Kurang Menjaga Perasaan Suami
Kepekaan akan perasaan baik dari pihak suami maupun istri sangat diperlukan supaya tidak terjadi kesalahpahaman dan konflik dalam rumah tangga.
Dan seorang istri sudah selayaknya berperilaku lemah lembut, ramah, berwajah ceria serta hati-hati dalam menjaga lisan dan perbuatannya supaya terhindar dari mencaci maki, memojokan, berkata kasar dan meninggikan suara terhadap suami.
Karena hal demikian sangat keras dilarang oleh agama.
Mengungkit Kebaikan Yang Dilakukan
Tak dapat dipungkiri, bukan hanya suami saja, bahkan istri pun pasti pernah melakukan kebaikan, baik itu pada suami sendiri ataupun pada keluarga suami.
Ini merupakan hal yang wajar dan baik. Tapi menjadi sangat tidak baik dan merupakan suatu hal yang durhaka jika seorang istri terus mengungkit-ungkit kebaikan yang telah dilakukannya.
Bahkan lebih durhaka lagi jika menganggap bahwa kebaikannya jauh lebih besar dibandingkan kebaikan yang telah diberikan suaminya. Hal ini jelas sangat menyakiti perasaan suami.
Menuntut Kesempurnaan Dalam Rumah Tangga
Tak ada yang sempurna di dunia ini, termasuk dalam hal urusan rumah tangga. Karena kesempurnaan hanayalah milik Sang Pencipta alam semesta ini.
Setiap orang memiliki kelemahan masing-masing. Dan dengan disatukannya dua insan dari berbeda keluarga dalam ikatan rumah tangga adalah untuk bisa saling melengkapi kekurangan masing-masing.
Namun terkadang ada seorang wanita sebelum menikah berangan-angan mendapat kesempurnaan dalam rumah tangga.
Tapi setelah menikah, apa yang diharapkannya tidak sesuai dengan kenyataan. Dan akhirnya dia memaksa menuntut kesempurnaan yang ia harapkan pada suaminya.
Suka Memarahi Suami
Sejelek-jeleknya istri yaitu istri yang suka memarahi suaminya. Dan tidak sepantasnya seorang istri memarahi suaminya.
Namun pada kenyataanya ada saja seorang istri yang berani memarahi suaminya hanya gara-gara hal yang sepele. Naudzubillah.
Semoga kita para lelaki dijauhkan dari istri-istri yang memiliki tabiat buruk dan durhaka terhadap suami.
Dan semoga para istri bisa memilki suami yang baik, shaleh dan amanah yang bisa membahagiakan istri serta menjadi istri shalehah yang taat terhadap suami.
Post a Comment