Unek-Unek Ketika Menggunakan Template AMP

Saya mulai mendengar template AMP pada akhir bulan Februari 2017 karena saya jarang update dan buka blog.

Karena penasaran akhirnya saya mencoba menerapkan template AMP di blog ini.

Meskipun awalnya bingung karena saat di cek tidak valid AMP dan banyak error di webmaster gara-gara gambar di postingan. Tapi lama-lama saya mulai faham dan akhirnya postingan pun bisa valid AMP.

Dalam pengalaman menggunakan template AMP ini ada sedikit unek-unek. Ada kelebihan dan kekurangan yang saya alami dalam penggunannya.

Ini hanya unek-unek saya saja yang masih awal dan belum begitu mengerti dunia blogging.

Kelebihan menggunakan tema AMP

Yang paling saya rasakan saat menggunakan template/tema AMP yaitu kecepatan loading nya cukup cepat dan yang istimewa saat dicek melalui pencarian google dengan mengetik site:arifirpan.blogspot.com dan saat saya klik salah satu postingan yang sudah terindex, ternyata langsung ke tampilan mobile, bukan tampilan googleweblight meskipun dalam koneksi yang sangat lambat.

Ini yang paling saya suka, karena entah kenapa saya kurang menyukai tampilan googleweblight yang otomatis muncul jika koneksi internet lelet.

Kelemahan template AMP

Banyak sekali kelemahan penggunaan template AMP untuk blogger yang masih awam seperti saya supaya bisa valid. Apalagi saya pengguna blogspot.

Yang paling ribet saat menyisipkan gambar untuk postingan, setiap posting harus memakai kode supaya valid AMP.

Belum lagi ada beberapa kode html tertentu di postingan yang menyebabkan tidak valid AMP.

Dan kelemahan lainnya yaitu index google yang sangat lambat saat dilihat di webmaster.

Saya masih menggunakan template AMP di blog lain.

Pada awal Maret 2017 status index google tiba-tiba naik drastis dari 0, ke 3, lalu ke 10 hanya kurang dari 3 hari saat menerapkan template AMP meskipun masih banyak terdapat error dan belum valid AMP.

Postingan yang terindex pun cepat naiknya saat melihat sitemap di webmaster.

Tapi pada akhir Maret tiba-tiba status index nya berangsur turun dan postingan yang terindex di sitemap pun ikut turun hingga sekarang kembali 0. Padahal saya tidak melakukan apa-apa.

Dan saat berselancar di internet pun biasanya di halaman google postingan AMP selalu ada tanda petir atau tulisan AMP nya.

Tapi akhir bulan Maret saya tidak melihatnya lagi (di google.co.id tidak ada tanda AMP, sedangkan di google.com dan google.ca berfungsi dan ada tanda AMP nya).

Dan banyak website terkenal yang tadinya menggunakan AMP kembali lagi menggunakan template biasa.

Dan satu lagi yang menjadi kelemahan yaitu masih sedikitnya yang membahas tutorial tentang template AMP.

Akhirnya saya pun memutuskan mengganti kembali template AMP di blog ini dengan template bawaan Blogger.

Itulah sedikit unek-unek penggunaan template AMP dari pengalaman saya yang masih awam ini.

3 comments

  1. Memang ribet ternyata. Kayaknya saya mengurungkan niat dulu untuk AMP. Apalagi gak ngerti kode2an segala macam. Terima kasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bagi saya yg masih awam memang agak ribet gan..sama2

      Delete
  2. Rencana juga mau balik lagi pakai template yang lama

    ReplyDelete